Ada Benjolan di Dekat Amandel: Mengenali Penyebab dan Tindakan

Munculnya benjolan di area sekitar tenggorokan, terutama di dekat amandel (tonsil), sering kali menimbulkan kekhawatiran. Amandel sendiri merupakan sepasang jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan, berfungsi sebagai garda terdepan pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun, benjolan di sekitarnya bisa jadi merupakan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) atau kondisi lain yang memerlukan perhatian medis.

Ilustrasi area tenggorokan menunjukkan amandel dan kelenjar getah bening yang membengkak Amandel Benjolan (KGB) Area Benjolan

Penyebab Umum Benjolan Dekat Amandel

Ketika Anda merasakan adanya benjolan di area leher yang berdekatan dengan amandel, kemungkinan besar benjolan tersebut adalah kelenjar getah bening yang meradang atau membengkak. Kelenjar getah bening (KGB) merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas menyaring kuman, bakteri, atau sel abnormal. Pembengkakan terjadi ketika KGB bekerja keras melawan infeksi di area sekitarnya.

Beberapa penyebab utama pembengkakan kelenjar getah bening di area ini meliputi:

Penyebab yang Lebih Jarang dan Perlu Diwaspadai

Meskipun sebagian besar benjolan di dekat amandel bersifat jinak dan sembuh sendiri, ada beberapa kondisi serius yang jarang terjadi namun wajib dipertimbangkan oleh dokter:

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Meskipun benjolan kecil akibat infeksi biasanya menghilang dalam waktu 2 hingga 4 minggu, Anda harus mencari pertolongan medis segera jika benjolan tersebut:

  • Tidak mengecil setelah lebih dari empat minggu.
  • Berukuran sangat besar (lebih dari 2 cm).
  • Terasa sangat keras, tidak bergerak, atau terasa melekat pada jaringan di bawahnya.
  • Disertai gejala sistemik seperti penurunan berat badan tanpa sebab, keringat malam yang berlebihan, atau kesulitan menelan/bernapas yang parah.

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis dimulai dengan evaluasi fisik oleh dokter, menanyakan riwayat kesehatan, dan menentukan karakteristik benjolan (nyeri, ukuran, konsistensi). Jika diperlukan, dokter mungkin merekomendasikan tes tambahan.

Prosedur Diagnostik:

  1. Tes Darah: Untuk mengidentifikasi adanya infeksi bakteri atau virus tertentu.
  2. USG Leher: Untuk melihat struktur internal benjolan, apakah berisi cairan (kista) atau padat.
  3. Biopsi: Jika dicurigai keganasan, sampel jaringan dari benjolan akan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Pendekatan Penanganan:

Penanganan sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya:

Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri (seperti radang tenggorokan akibat strep), dokter akan meresepkan antibiotik. Untuk infeksi virus, penanganannya biasanya bersifat suportif, yaitu istirahat yang cukup, hidrasi, dan obat pereda nyeri atau demam.

Jika benjolan tersebut adalah pembengkakan amandel yang kronis dan sering kambuh, pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin dipertimbangkan. Namun, untuk benjolan KGB yang jinak, seringkali tidak memerlukan intervensi khusus selain mengatasi infeksi primer yang menyebabkan pembengkakan tersebut.

Jangan mendiagnosis sendiri. Benjolan di dekat amandel adalah sinyal dari tubuh Anda bahwa ada sesuatu yang sedang berjuang di dalamnya. Konsultasi dengan dokter THT atau dokter umum adalah langkah terbaik untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menyingkirkan kondisi serius.

🏠 Homepage