Merasakan atau menemukan adanya benjolan kecil di area tenggorokan seringkali menimbulkan kekhawatiran. Meskipun sebagian besar kasus benjolan di leher atau tenggorokan tidak berbahaya, penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya, mulai dari kondisi ringan hingga yang memerlukan perhatian medis serius.
Ilustrasi: Area potensial munculnya benjolan di leher.
Ketika Anda mendapati benjolan kecil, baik terasa saat menelan atau saat meraba bagian luar leher, hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah penyebab yang paling sering terjadi dan umumnya tidak serius.
Ini adalah penyebab paling umum. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berfungsi menyaring kuman. Ketika tubuh melawan infeksi seperti flu biasa, radang tenggorokan (faringitis), atau infeksi gigi, kelenjar ini akan membengkak. Benjolan ini biasanya lunak, bisa digerakkan, dan terasa nyeri saat ditekan. Setelah infeksi sembuh, benjolan akan mengecil kembali.
Kista adalah kantung berisi cairan atau materi semi-padat. Lipoma adalah tumor jinak yang terbuat dari sel-sel lemak. Keduanya seringkali muncul sebagai benjolan yang lembut, mudah digerakkan di bawah kulit, dan tumbuh sangat lambat. Mereka jarang menimbulkan rasa sakit kecuali jika menekan struktur lain.
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan bawah leher. Benjolan pada tiroid (nodul tiroid) sangat umum, terutama pada wanita. Nodul ini bisa berupa benjolan tunggal atau banyak. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak, tetapi perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan fungsinya normal.
Ini adalah benjolan bawaan lahir yang terbentuk dari sisa perkembangan duktus tiroid saat bayi dalam kandungan. Benjolan ini sering terletak di garis tengah leher dan mungkin baru terlihat saat anak beranjak dewasa atau mengalami infeksi.
Meskipun banyak benjolan jinak, beberapa ciri memerlukan evaluasi segera oleh dokter. Jangan tunda pemeriksaan jika Anda mengalami gejala berikut:
Dokter akan melakukan serangkaian langkah untuk menentukan sifat benjolan tersebut. Langkah awal biasanya adalah anamnesis (wawancara medis) dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh. Mereka akan meraba ukuran, konsistensi, mobilitas, dan lokasi benjolan.
Tergantung pada temuan awal, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti:
Menemukan benjolan kecil di tenggorokan memang membuat cemas, namun dengan pengetahuan yang tepat dan pemeriksaan medis rutin, sebagian besar kasus dapat diatasi dengan baik. Kunci utamanya adalah tidak panik, mengamati perubahan yang terjadi, dan segera mencari nasihat profesional jika ada gejala yang mengkhawatirkan.